Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Melihat dari judul yang ada, yang menjadi pusat perhatian yaitu ada kata-kata 'Pemuda', 'Pemimpin' dan 'Masa Depan'. Sebenarnya apasih arti dari ketiga kata-kata tersebut?'Pemuda' dapat didefinisikan sebagai kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sedangkan 'Pemimpin' berarti seseorang yang menggunakan kemampuannya, sikapnya, nalurinya, dan ciri-ciri kepribadiannya yang mampu menciptakan suatu keadaan, sehingga orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan 'Masa Depan' adalah gambaran suatu keadaan dimasa yang akan datang dapat berlangsung bertahun-tahun sesudahnya.Pemuda merupakan generasi bangsa, berarti pemuda adalah suatu pembangun bangsa dimana peran pemuda sangatlah dibutuhkan karena pemuda itu sendiri adalah sosok penerus bangsa. Pemuda harus bisa membangun dirinya, melatih dirinya agar dapat lebih siap terjun ke dalam masyarakat. Namun apa yang terjadi saat ini adalah sebaliknya, para pemuda di Indonesia menutup mata dari kegiatan politik di negaranya tersebut. Pemuda yang disibukkan dengan aktivitas perkuliahan, disibukkan dengan berbagai urusan individu, dan disibukkan oleh hal-hal duniawi. Mereka cenderung tidak peduli dengan kondisi politik di negaranya sendiri. "ya udah sih, ngapain ngurusin politik. Ngga ada untungnya juga buat kita ngebahas tentang politik di Indonesia, toh juga ujung-ujungnya bakal gitu-gitu juga", mungkin itu beberapa patah kata dari pemuda di negeri ini. Politik di Indonesia sudah sangat ternodai oleh kasus-kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme. Padahal, menurut Islam politik itu adalah mengurusi urusan umat, urusan rakyat. Jadi siapa lagi yang akan memimpin / mengurus negeri ini yang berkaitan dengan politik, jikalau para pemuda sebagai penerus bangsa itu sendiri enggan untuk mengetahui perkembangan politik di negaranya?Maka, dibutuhkanlah sosok pemimpin yang sejatinya mengurusi urusan rakyat, menjalankan amanah yang telah dipercayakan berjuta-juta orang, mendahulukan kepentingan golongan dibandingkan kepentingan pribadi, peduli dan juga bersahabat dengan semua orang, dan juga pemimpin yang menjadi seorang pemimpin yang bertugas sebagaimana mestinya, seharusnya sudah dipupuk oleh Ilmu dan IMTAQ sedari dulu. Pemuda, sebagai calon pemimpin juga harus mendalami ilmu yang telah dipelajarinya, yang tentu tidak boleh menyimpang dari Al-Quran dan Hadits. Pada akhirnya, di negeri Indonesia ini pun sangat diperlukan sosok pemimpin masa depan yang ideal, yang sejatinya berasal dari pemuda di negeri kita sendiri. Jadi sebagai pemuda di hari ini, sudah siapkah kita menjadi pemimpin masa depan? ‪‎ReformJilidIV‬‪‎CendikiawanMilitanInspiratorPeradaban‬‪‎AksiNyataMembangunBangsa‬‪‎SospolBEMFMIPA‬‪‎MenujuFMIPAMadani‬ 1 2 Lihat Lyfe Selengkapnya
SumpahPemuda tahun 1928 adalah salah satu bukti nyata, pemuda dengan semangat patriotik mampu menjadi sumbu pemersatu Nusantara, dengan segala keberagamannya, untuk melawan penindasan penjajah. Masa depan Indonesia bergantung pada kualitas karakter dan kompetensi generasi mudanya. Pemuda adalah manusia tangguh yang, dengan kemampuan dan akhlak